Pengembangan Materi Ajar Mengikuti Perkembangan Masa


 PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk merancang pembelajaran kita perlu memikirkan materi/bahan pelajaran apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mencapai kompetensi yang diinginkan, karena itulah kita perlu mengembangkan bahan pembelajaran. Dalam mengembangkan bahan pembelajaran, kita dapat mengacu pada dua hal, yaitu konteks tempat penyelenggaraan pendidikan dan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pertimbangan konteks dilakukan untuk menentukan bentuk kemasan materi pelajaran seperti dijilid atau tidaknya, dll. Sedangkan dari segi bentuk kegiatan pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan apakah pembelajarannya konvensional, pendidikan jarak jauh, ataupun kombinasi keduanya. Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan bahan pembelajaran yaitu karakteristik peserta didik, bentuk kegiatan pembelajaran, konteks tempat penyelenggaraan pendidikan, strategi pembelajaran, dan alat penilaian hasil belajar.

A. Hakikat Materi Pembelajaran

Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Materi Pengetahuan (kognitif) berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali.

membedakan isi (materi pelajaran kognitif ) atas 4 macam, yaitu:

1. Fakta

Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus, dll

2. Konsep

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materi konsep contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman , dll.

3. Prosedur

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasi. Contoh materinya langkah-langkah melakukan stek pada tanaman.

4. Prinsip.

Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/ sebuah teori yang telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya. Seseorang akan dapat menarik suatu prinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yang relevan. Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll. Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri seseorang. Materi afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai, internalisasi, dll. Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan, rasa sosial, dll.

Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada gerak/keterampilan. Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai dari gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll. Keterampilan dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:

  1. Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha menggali, menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa data, fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori. Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki suatu alat, dan lain sebagainya.


B. Sumber Materi Pembelajaran

Perubahan kurikulum yang terjadi selama ini, selalu diikuti dengan perubahan buku pelajaran yang memuat materi pelajaran. Sebenarnya ada banyak sumber yang dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa selain dari buku teks, dan guru dituntut untuk bisa memanfaatkan berbaga sumber belajar tersebut. Sumber belajar merupakan informasi/materi pelajaran yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa belajar sebagai perwujudan kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan, video, perangkat lunak/ kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan guru atau siswa. Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/ lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai

berikut:

  1. Tempat / lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang memungkinkan seseorang dapat belajar, misalnya museum, sungai, pasar dan lain-lain.
  2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar/terjadinya perubahan tingkah laku bagi siswa, misalnya situs candi, menhir, dll.
  3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, dimana siswa dapat belajar, misalnya guru, polisi, para ahli, dll.
  4. Buku, yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa, misalnya buku pelajaran, kamus, ensiklopedi, dll.
  5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, demo, peristiwa bencana, dll. Sumber belajar akan bermakna bagi siswa/guru jika diorganisir melalui suatu rancangan

C. Pengemasan Materi Pembelajaran

Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang ingin kita sampaikan pada anak didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan baik itu berupa ide, data/fakta, konsep dan lain sebagainya, yang dapat berupa kalimat, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda. Pesan bisa disampaikan secara verbal ataupun nonverbal. Penerimaan pesan bisa dipengaruhi oleh keadaan individu yang menerima pesan itu sendiri. Wina Sanjaya (2011) mengemukakan agar pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya adalah

sebagai berikut:

  • Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabila bersifat baru atau mutakhir,
  • Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman siswa.
  • Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga menggugah emosi.

Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemas dengan lucu cenderung akan lebih menarik perhatian. Pengemasan materi pelajaran dapat dilakukan melalui pengembangan bahan ajar.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas (National center for vocational Education Research Ltd/ National center for Competence based Learning dalam Abdul Majid (2006) ). Bahan ajar memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Ada Beberapa pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan belajar (Wina Sanjaya, 2011) diantaranya adalah :

  • Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
  • Kesederhanaan
  • Unsur-unsur desain pesan
  • Pengorganisasian bahan
  • Petunjuk cara penggunaan

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " Pengembangan Materi Ajar Mengikuti Perkembangan Masa"

Post a Comment