Pengembangan Materi Ajar Mengikuti Perkembangan Masa
A. Hakikat Materi Pembelajaran
Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah
segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa,
sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi
setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran
juga dapat diartikan sebagai bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Materi
Pengetahuan (kognitif) berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal
dan didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali.
membedakan isi (materi pelajaran kognitif ) atas 4 macam, yaitu:
1. Fakta
Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus, dll
2. Konsep
Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materi konsep contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman , dll.
3. Prosedur
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan
kemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang
sesuatu. Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris
dinamakan generalisasi. Contoh materinya langkah-langkah melakukan stek pada
tanaman.
4. Prinsip.
Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil
penelitian/ sebuah teori yang telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya.
Seseorang akan dapat menarik suatu prinsip apabila sudah memahami berbagai
fakta dan konsep yang relevan. Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll. Selain
dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi Afektif/sikap yakni
berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri seseorang. Materi
afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai, internalisasi, dll.
Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan, rasa sosial,
dll.
Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada gerak/keterampilan. Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai dari gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll. Keterampilan dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:
- Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha menggali, menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa data, fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori. Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki suatu alat, dan lain sebagainya.
B. Sumber Materi Pembelajaran
Perubahan kurikulum yang terjadi selama ini, selalu
diikuti dengan perubahan buku pelajaran yang memuat materi pelajaran.
Sebenarnya ada banyak sumber yang dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa
selain dari buku teks, dan guru dituntut untuk bisa memanfaatkan berbaga sumber
belajar tersebut. Sumber belajar merupakan informasi/materi pelajaran yang
disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa
belajar sebagai perwujudan kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan,
video, perangkat lunak/ kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan
guru atau siswa. Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/ lingkungan
sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai
wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut, sumber belajar dapat
dikategorikan sebagai
berikut:
- Tempat / lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang memungkinkan seseorang dapat belajar, misalnya museum, sungai, pasar dan lain-lain.
- Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar/terjadinya perubahan tingkah laku bagi siswa, misalnya situs candi, menhir, dll.
- Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, dimana siswa dapat belajar, misalnya guru, polisi, para ahli, dll.
- Buku, yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa, misalnya buku pelajaran, kamus, ensiklopedi, dll.
- Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, demo, peristiwa bencana, dll. Sumber belajar akan bermakna bagi siswa/guru jika diorganisir melalui suatu rancangan
C. Pengemasan Materi Pembelajaran
Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang
ingin kita sampaikan pada anak didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan baik itu berupa ide, data/fakta, konsep dan
lain sebagainya, yang dapat berupa kalimat, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda.
Pesan bisa disampaikan secara verbal ataupun nonverbal. Penerimaan pesan bisa dipengaruhi
oleh keadaan individu yang menerima pesan itu sendiri. Wina Sanjaya (2011) mengemukakan
agar pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada
sejumlah kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
- Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabila bersifat baru atau mutakhir,
- Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman siswa.
- Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga menggugah emosi.
Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas
sehingga menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemas dengan lucu cenderung akan
lebih menarik perhatian. Pengemasan materi pelajaran dapat dilakukan melalui
pengembangan bahan ajar.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas (National center for vocational Education Research Ltd/ National center
for Competence based Learning dalam Abdul Majid (2006) ). Bahan ajar
memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis.
Ada Beberapa pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas isi
atau materi pelajaran menjadi bahan belajar (Wina Sanjaya, 2011) diantaranya
adalah :
- Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
- Kesederhanaan
- Unsur-unsur desain pesan
- Pengorganisasian bahan
- Petunjuk cara penggunaan
0 Response to " Pengembangan Materi Ajar Mengikuti Perkembangan Masa"
Post a Comment