Notasi Sigma
'DEMI KENYAMANAN PEMBACA! SEBELUM MEMBACA DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN MODE DESKTOP BAGI PARA PENGGUNA MOBILE! DIKARENAKAN BEBERAPA SUSUNAN KATA AKAN BERHAMBURAN PADA MODE MOBILE'
Notasi sigma atau notasi penjumlahan merupakan salah satu materi matematika dasar yang sangat penting untuk dipelajari sebagai dasar untuk mempelajari matematika tingkat lanjut seperti kalkulus dan statistika. Bentuk lain yang juga mirip dengan notasi sigma atau notasi penjumlahan adalah notasi perkalian atau biasa disebut notasi product.
5∑i=15∑i=1, artinya i yang merupakan indeks bergerak dari 1 sampai 5. Ganti i dengan angka 1-5 secara berurutan dengan cara menjumlahkannya. karena lambang Σ menunjukan perintah untuk menjumlahkan.
Pengertian Notasi Sigma (Notasi Penjumlahan)
Notasi Sigma yang ditulis dengan lambang Σ adalah sebuah tanda yang digunakan untuk menuliskan suatu penjumlahan secara singkat. Lambang notasi sigma merupakan huruf besar Yunani yang berasal dari kata asing “sum” yang artinya jumlah.
Tujuan dari penggunaan notasi ini adalah untuk meringkas penjumlahan yang panjang dan rumit yang terdiri dari suku-suku atau deret tertentu. Dalam kata lain, notasi sigma memiliki fungsi untuk mempermudah dalam menulis penghitungan suatu penjumlahan yang panjang.
Perhatikan jumlah:
12+22+32+...+100212+22+32+...+1002
dan
a1+a2+a3+...+ana1+a2+a3+...+an
untuk menunjukkan jumlah ini dalam suatu bentuk yang
kompak, kita tuliskan yang pertama sebagai
100∑i=1i2100∑i=1i2
dan yang kedua sebagai
n∑i=1ain∑i=1ai
disini ∑∑ (huruf kapital sigma Yunani), yang berpadanan dengan huruf capital S, menyarankan kepada kita untuk menjumlahkan (menambahkan) semua bilangan berbentuk seperti yang ditunjukkan selama indeks $i$ terus meningkat seiring peningkatan bilangan bulat positif, dimulai dengan bilangan yang diperlihatkan di bawah tanda dan berakhir dengan bilangan yang di atas tanda tersebut. Sehingga,
5∑i=2bi=b2+b3+b4+b55∑i=2bi=b2+b3+b4+b5
n∑j=11j=11+12+13+⋯1nn∑j=11j=11+12+13+⋯1n
4∑k=14∑k=1 kk2+1=112+1+222+1+332+1+442+1kk2+1=112+1+222+1+332+1+442+1
dan, untuk n≥mn≥m
n∑i=mF(i)=F(m)+F(m+1)+F(m+2)+⋯+F(n)n∑i=mF(i)=F(m)+F(m+1)+F(m+2)+⋯+F(n)
Jika semua cc dalam n∑i=1cin∑i=1ci mempunyai nilai sama, katakan cc, maka
n∑i=1ci=c+c+c+⋯+c⏟n suku =ncn∑i=1ci=c+c+c+⋯+cn suku =nc
Sebagai suatu hasil, kita
terima perjanjian
n∑i=1ci=ncn∑i=1ci=nc
Khususnya,
5∑i=12=5(2)=105∑i=12=5(2)=10
100∑i=1(-4)=100(-4)=-400100∑i=1(−4)=100(−4)=−400
2∑j=0x3=x3+x3+x32∑j=0x3=x3+x3+x3
Suatu jumlah dapat dituliskan dalam lebih dari satu cara dengan notasi sigma melalui pengubahan batas-batas jumlah.
Contoh 1 :
5∑k=12k=2+4+6+8+105∑k=12k=2+4+6+8+10
4∑k=0(2k+2)=2+4+6+8+104∑k=0(2k+2)=2+4+6+8+10
6∑k=2(2k-2)=2+4+6+8+106∑k=2(2k−2)=2+4+6+8+10
Sifat-sifat Umum Notasi
Sigma
Terdapat banyak sekali
contoh kasus, atau model soal notasi sigma yang bisa anda teukan, karena
sejatinya untuk menguji pemahaman anda soal matematika selalu dibolak balik.
Jika anda paham konsep sebenarnya, maka bagaimanapun bentuk kasusnya akan
dengan mudah untuk dikerjakan.
Ada beberapa sifat notasi
sigma yang perlu diperhatikan, agar mempermudah penyelesaian kasus yang anda
temui. Adapun sifat-sifat yang berlaku pada notasi sigma dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.
n∑i=1Ui=U1+U2+U3+...+Unn∑i=1Ui=U1+U2+U3+...+Un
2.
n∑i=1Ui=n∑k=1Ukn∑i=1Ui=n∑k=1Uk
3.
n∑i=1A=An∑i=1A=A, dengan A merupakan suatu konstanta
4.
n∑i=1AUi=An∑i=1Uin∑i=1AUi=An∑i=1Ui, dengan A merupakan suatu
konstanta
5.
a. n∑i=1(Ui+Vi)=n∑i=1Ui+n∑i=1Vin∑i=1(Ui+Vi)=n∑i=1Ui+n∑i=1Vi
b. n∑i=1(Ui-Vi)=n∑i=1Ui-n∑i=1Vi
6.
a. n∑i=1(Ui+Vi)2=n∑i=1U2i+2n∑i=1UiVi+n∑i=1V2i
b.
n∑i=1(Ui-Vi)2=n∑i=1U2i-2n∑i=1UiVi+n∑i=1V2i
7.
m∑i=1Ui+n∑i=m+1Ui=n∑i=1Ui, dengan ketentuan m<n
8.
n∑i=1Ui=n-1∑i=0Ui+1=n+1∑i=2Ui-1
9. k∑i=kUi=Uk, dengan k=1,2,3,4,...,n
PERUBAHAN
INDEKS JUMLAH
Terkadang dalam menentukan jumlah dengan notasi
sigma, kita ingin menganti indeks jumlah dengan indeks jumlah yang lainnya.
Berikut ini diberikan satu contoh illustrasi bahwa hal ini mungkin dilakukan.
Contoh 2 nyatakan 7∑k=35k-2 dalam
notasi sigma sehingga batas bawah dari sigma adalah nol.
Penyelesaian misalkan indeks baru adalah j, maka j=k-3
sehingga jika k=3, maka j=0, dan jika k=7, maka
j=4. Jadi j bergerak dari j=0 sampai j=4. Sehingga,
7∑k=35k-2=4∑j=05(j+3)-2=4∑j=05j+1
Pembaca dapat mengecek bahwa 7∑k=35k-2
dan 4∑j=05j+1 adalah
5+52+53+54+55
SIFAT-SIFAT ∑ Dianggap sebagai operator, ∑
beroperasi pada barisan dan operator itu melakukannya secara linear.
Kelinearan
∑ Misalkan (ai) dan (bi) menyatakan dua
barisan dan c suatu konstanta. Maka:
(i)
n∑i=1cai=cn∑i=1ai;
(ii)
n∑i=1(ai+bi)=n∑i=1ai+n∑i=2bi
(iii) n∑i=1(ai-bi)=n∑i=1ai-n∑i=2bi.
Kita akan membuktikan sifat (i) dan (iii), sedangkan (ii) ditinggal untuk pembaca Bukti (i)
Bukti
(iii)
n∑i=1cai=ca1+ca2+⋯+can
=c(a1+a2+⋯+an)
=cn∑i=1ai
n∑k=1(ak+bk)=(a1+b1)+(a2+b2)+⋯+(an+bn)
=a1+a2+⋯an+b1+b2+⋯bn
n∑i=1ai+n∑i=1bi
Contoh
3 Misalkan 100∑i=1ai=60 dan 100∑i=111. Hitung 100∑i=1(2ai-3bi+4)
Penyelesaian
100∑i=1(2ai-3bi+4)=100∑i=12ai-100∑i=13bi+100∑i=14
=2100∑i=1ai-3100∑i=1bi+100∑i=14
=2(60)-3(11)+100(4)=487
BEBERAPA
JUMLAH KHUSUS
Pada
bagian ini, kita akan meninjau jumlah dari $n$ bilangan bulat positif yang
pertama, seperti halnya jumlah kuadrat-kuadratnya, pangkat tiganya, dan
seterusnya. Beberapa dari masalah ini mempunyai rumus-rumus jumlah suku ke- $n$
yang cukup manis. Deret-deret tersbut diantaranya adalah:
(a)
n∑k=1k=1+2+3+⋯+n=n(n+1)2
(b)
n∑k=1k2=12+22+32+⋯+n2=n(n+1)(2n+1)6
(c) n∑k=1k3=13+23+33+⋯+n3=[n(n+1)2]2
(d)
n∑k=1k4=14+24+34+⋯+n4=n(n+1)(6n3+9n2+n-1)30
Kita
akan membuktikan sifat (a) dan (b), sedangkan (c) dan (d) ditinggalkan sebagai
latihan bagi pembaca.
Bukti
(a).
n∑k=1k=1+2+3+⋯+(n-2)+(n-1)+n
dengan mengubah urutan persamaan (1), diperoleh:
n∑k=1k=n+(n-1)+(n-2)+⋯+3+2+1
dengan menjumlahkan (1) dan (2), diperoleh:
2n∑k=1k=(n+1)+(n+1)+(n+1)+⋯+(n+1)⏟n suku =n(n+1)
Jadi,
n∑k=1k=n(n+1)2
Bukti (b).
(k+1)3-k3=k3+3k2+3k+1-k3=3k2+3k+1
diperoleh bahwa
n∑k=1[(k+1)3-k3]=n∑k=13k2+3k+1
Ruas kanan dari (3) menghasilkan
[23-13]+[33-23]+[43-33]+⋯+[(n+1)3-n3]=-1+(n+1)3
Jadi,
-1+(n+1)3=n∑k=13k2+3k+1
-1+(n+1)3=3n∑k=1k2+3n∑k=1k+n∑k=11
Karenanya
n∑k=1k2&=13[(n+1)3+3n(n+1)2-(n+1)]
=n+16[2(n+1)2-3n-2]
Contoh 5 Hitung 30∑k=1k(k+1)
Penyelesaian
30∑k=1k(k+1)=30∑k=1(k2+k)=30∑k=1k2=30∑k=1k
=30(31)(61)6+30(31)2=9920
Catatan:
Dalam
rumus
n∑k=1k2=n(n+1)(2n+1)6
Atau
12+22+33+⋯+n2=n(n+1)(2n+1)6
Ruas
kiri dari kesamaan, dikatakan bahwa jumlah diekspresikan dalam bentuk terbuka
dan ruas kanan dikatakan mengekspresikan jumlah dalam bentuk tertutup.
NOTASI
SIGMA UNTUK DERET
Notasi
Sigma seringkali digunakan dalam induksi matematika untuk membuktikan suatu
pernyataan umum mengenai deret yang berlaku untuk setiap bilangan asli. Perhatikan
contoh soal berikut.
Contoh
Soal Notasi Sigma untuk Deret
Buktikan
bahwa jumlah n suku pertama bilangan ganjil adalah n2
Pembahasan:
Ingat deret bilangan ganjil ini:
1+3+5+…+(2n-1)=n∑i=1(2i-1)=n2
Kita dapat menguji kebenaran model tersebut dengan n
= 1
n∑i=1(2i-1)=2(1)-1=n2
Jika pernyataan di atas benar untuk n = k, maka
buktikan bahwa bahwa pernyataan tersebut juga benar untuk n = k + 1, dengan
hasil (k + 1)2.
k∑i=1(2i-1)=k2
k+1∑i=1(2i-1)=k∑i=1(2{i}-1)+k+1∑i=1(2i-1)
=k2+{2(k+1)-1}
=k2+2k+1
=(k+1)2
Maka Terbukti pernyataan tersebut benar.
Catatan tambahan: Notasi Sigma sangat penting karena banyak digunakan
dalam materi lain seperti barisan dan deret serta induksi matematika. Notasi
sigma digunakan untuk meringkas penjumlahan yang panjang dari suku-suku suatu
deret. Dalam kata lain, notasi sigma memiliki fungsi untuk mempermudah dalam
penghitungan suatu penjumlahan yang panjang.
0 Response to "Notasi Sigma"
Post a Comment